27 Mac 2009

Hati seorang Ayah

Suatu ketika, ada seorang anak perempuan yang bertanya kepada ayahnya, Tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya
Yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbongkok-bongkok, Disertai suara batuk-batuknya.


Anak perempuan itu bertanya pada ayahnya "Ayah, mengapa wajah ayah kian berkerut-merut dengan badan ayah yang kian hari kian membongkok ?"Demikian pertanyaannya, ketika ayahnya sedang berehat di beranda.

Si ayah menjawab : "Sebab aku lelaki."

Anak perempuan itu berkata sendirian : "Aku tidak mengerti".
Dengan kerut-kening kerana jawapan ayahnya membuatnya termenung rasa kebingungan.

Ayah hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anaknya itu,
terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian si ayah mengatakan
"Anakku, kamu memang belum mengerti tentang lelaki."
Demikian bisik Si ayah, yang membuat anaknya itu bertambah kebingungan.

Kerana perasaan ingin tahu, kemudian si anak itu mendapatkan ibunya lalu bertanya kepada ibunya.
"Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian membongkok? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada
keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab:
"Anakku, jika seorang lelaki yang benar-benar bertanggungjawab terhadap
keluarga itu memang akan demikian."

Hanya itu jawapan si ibu. Si anak itupun kemudian membesar dan menjadi dewasa, tetapi dia tetap juga kasih tercari-cari jawapan, mengapa wajah
ayahnya yang tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi membongkok?

Hingga pada suatu malam, dia bermimpi. Di dalam impian itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimah sebagai jawapan rasa kebingungannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan lelaki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap hujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindung."

"Ku ciptakan bahunya yang kuat dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat
pula untuk melindungi seluruh keluarganya."

"Ku berikan kemahuan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya".

"Ku berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan dan kesejukan kerana tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya dicurahkan demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya."

"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta kesungguhan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya".

"Ku berikan perasaan cekal dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam suasana dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat di mana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknyaagar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara."

"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesedaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dikotak-katikkan oleh anak-
anaknya."

"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyedarkan, bahawa isteri yang baik adalah isteri yang setia terhadap suaminya, isteri yang baik adalah isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka mahupun duka,walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan
menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahawa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya fikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup didalam keluarga bahagia dan badannya yang terbongkok agar dapat membuktikan, bahawa sebagai lelaki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha
mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup keluarganya."

"Ku berikan kepada lelaki tanggungjawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga (seri/penyokong), agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh lelaki, walaupun sebenarnya tanggungjawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat."

Terkejut si anak dari tidurnya dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si anak itu menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.

"Aku mendengar dan merasakan bebanmu, ayah."

p/s: Bila ayah awda masih hidup jangan sia-siakan kesempatan untuk membuat hatinya gembira. Bila ayah awda telah tiada, jangan putuskan tali silaturahim yang telah dirintisnya dan doakanlah agar Allah selalu menjaganya dengan sebaik-baiknya. Amin

Wanita : Akal Senipis Rambutnya

Jangankan lelaki biasa,nabi pun terasa sunyi tanpa wanita.
Tanpa mereka, fikiran dan perasaan lelaki akan resah.
Masih mencari walau ada segalanya.
Apa yang tiada dalam syurga?
Namun adam tetap rindukan hawa.

Dijadikan wanita daripada tulang rusuk yang bengkok.
Untuk diluruskan oleh lelaki.
Tetapi seandainya lelaki itu sendiri tidak lurus,
Mana mungkin kayu yang bengkok menghasilkan bayang yang lurus.

Luruskanlah wanita dengan jalan yang ditunjuk oleh Allah,
Kerana mereka diciptakan sebegitu rupa oleh Allah.
Didiklah mereka dengan panduan darinya.
Jangan cuba menjinakkan mereka dengan harta, kerana nantinya mereka semakin liar.
Janganlah hiburkan mereka dengan kecantikan, kerana nantinya mereka akan semakin derita.
Kenalkan mereka kepada Allah, zat yang kekal. Di situlah punca kekuatan dunia.

Akal senipis rambutnya, tebalkanlah ia dengan ilmu.
Hati serapuh kaca, kuatkanlah ia dengan iman...
Perasaan selembut sutera, hiasilah ia dengan akhlak.

Suburkanlah ia kerana dari situlah nantinya...
Mereka akan lihat nilaian dan keadilan Rab...
Bisikkan ke telinga mereka bahawa kelembutan bukan suatu kelemahan..
Ia bukan diskriminasi Allah...sebaliknya di situlah kasih dan sayang Allah...

Wanita yang lupa hakikat kejadiannya...
Pasti tidak akan terhibur, dan tidak akan menghiburkan...
Tanpa iman, ilmu dan akhlak..mereka tidak akan lurus...
Bahkan akan semakin membengkok...
Itulah hakikatnya andai wanita tidak kenal Rabbnya...

Bila wanita menjadi derhaka...pasti dunia lelaki akan menjadi huru hara....
Lelaki pula janganlah mengharapkan ketaatan semata-mata...
Tapi binalah kepimpinan...
Pastikan sebelum wanita menuju ilahi, pimpinlah diri kepadanya...
Jinakkan diri kepada allah...
Nescaya akan jinaklah segala-galanya di bawah pimpinanmu...
Janganlah mengharapkan isteri semulia Fatimah Az-Zahra'
Seandainya dirimu tidak sehebat saidina Ali karamallahuwajhah

See if everyone is asleep

SHE is a young, stunningly beautiful woman who guards her honour and dignity. He is a young, good-looking man known for his strength and agility. Both of them live in a small town populated by only tens or hundreds of people.

He is in love with her and cannot stop thinking about her. So when he saw her walking alone one night, he followed her for a distance until he had her cornered. When he came near to her, he said, "Woman, I crave for you."

She knew she could not move quickly enough to escape him, so she said, "First go and see if all the people are asleep."

Very pleased at her response, he walked around the town and check every darkened door carefully in silence, straining his ears to catch the sound of sleeping people.

After a while, he returned to the girl, and whispered, "Everyone is asleep," and was just about to reach for her when she asked, "What about Allah Azza wa Jalla. Is He also sleeping at this hour?"

He stopped his movement abruptly, stared at the girl incredulously. "Woman, what are you saying?" he exclaimed. "Indeed, Allah does not sleep: neither slumber nor sleep overtakes Him."

"Yes, the One Who has not slept and does not sleep sees us, even if the whole people of this town do not see us," she said. "Do you not have any fear of He Who neither sleeps nor is heedless of anything that happens?"

The young man stood still briefly, then turned away and left the girl alone with tears flowing from his eyes — having nothing in his mind now except the desire to repent to the One Who neither sleeps nor is heedless of anything that happens.

BT- Dar-us-Salam

26 Mac 2009

Doa...

Bila Allah cepat makbulkan Doamu, Maka DIA Menyayangimu,

Bila DIA Lambat Makbulkan doamu, Maka DIA Ingin Mengujimu,

Bila DIA Tidak Makbulkan Doamu, Maka Dia Merancang Sesuatu Yang lebih Baik Untukmu.

Oleh itu, Sentiasalah Bersangka Baik Pada ALLAH Dalam Apa Jua Keadaan Pun...

Kerana Kasih sayang ALLAH Itu Mendahului KemurkaanNya.

AIRMATA RASULULLAH SAW...

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. 'Bolehkah saya masuk?' tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah, ayahku sedang demam', kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, 'Siapakah itu wahai anakku?'
'Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,' tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.

Seolah-olah bahagian demi! bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

'Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut,' kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

'Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?', tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
'Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
'Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,' kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. 'Engkau tidak senang mendengar khabar ini?', tanya Jibril lagi.
'Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?'
'Jangan khawatir, wahai Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya,' kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. 'Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.'
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

'Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?'
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
'Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,' kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

'Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.'
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. 'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku'
'peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.'


Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

'Ummatii,ummatii,ummatiii?' - 'Umatku, umatku, umatku'
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

17 Mac 2009

Perjalanan Hidupku....

Oleh: Hamba Allah...
(Di petik dari kiriman email teman)

Suatu masa dulu…

Hamba Mu ini hanyut dalam arus kehidupan,
Begitu sibuk mengejar impian,
Dengan harapan mendapat penghormatan dan kemewahan,

Dunia yang fana ini menjadi matlamatku,
Cinta berteraskan nafsu menjadi buruanku,
Perihal akhiratku tiada ku endahkan,
Perintah dan larangan Mu tidak ku hiraukan,
Azab dan seksaan Mu tidak ku risaukan,
Syurga dan neraka tidak ku fikirkan…

Sehinggalah pada suatu hari…
Engkau menguji ku dengan kegagalan,
Yang memusnahkan segala harapan,
Menjadikan hamba Mu ini bergelut dengan kesedihan…

Ya Rahman…
Di saat itu sangat sukar bagi ku menerima kenyataan,
Ku bertanya di mana kesilapan dan kesalahan,
Hingga ku persoalkan apa yang telah Engkau takdirkan,
Ku menjerit di mana keadilan dan belas kasihan Mu oh Tuhan!

Dan kini...
Barulah ku sedari,
Pada kegagalan yang ku anggap suatu ketidakadilan itu,
Terselit nikmat kasih sayang Mu ya Rahim,
Kerana melalui kegagalan itulah aku mula mengenali Mu,
Disebabkan kegagalan itulah aku menyedari bahawa
Dunia tidak patut dijadikan matlamat,
Cinta berlandaskan nafsu tidak patut dijadikan buruan,
Lantas aku berpaling darinya dan berlari ke arah cinta Mu,
Hanya keredhaan Mu sahajalah yang ingin ku raih kini...

Ya 'Azim...
Inginku luahkan kesyukuranku kepada Mu,
Kerana di antara berjuta manusia,
Engkau telah sudi memilih diriku yang hina dina ini,
untuk menerima taufiq dan hidayah dari Mu
dan menghijrahkan diriku dari alam jahiliyah
ke alam uluhiyyah dan ubudiyyah...

Ya Allah...
Aku amat berterima kasih kepada Mu
Kerana Engkau tidak pernah membiarkan diriku terus tersesat
Dalam kehidupan yang serba sementara ini,
Meskipun ketika itu aku sering terlalai dari mengingati Mu...

Memang tidak dapat dinafikan lagi,
Bahawa sesunggungnya Engkau Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang…

Ya 'Aziz…
Izinkanlah aku untuk terus berada di dalam jalan Mu ini
untuk selama-lamanya,
Janganlah Engkau kembalikan aku ke lorong gelap
yang membawa kepada kesesatan,
Ampunkanlah kejahilan dan kelalaianku selama ini,
Pimpin dan bimbinglah hamba Mu yang lemah ini ke arah cinta Mu,

Ku mohon agar Engkau teguhkanlah tugu keimanan ku,
Benarkanlah aku untuk merasai halawatul iman,
Anugerahkanlah kepada ku kekuatan dan kesabaran,
Pekakkanlah telinga ku dari sebarang sindiran dan ejekan,
Kebalkanlah jasadku dari segala kesakitan,
Dalam menjalankan amanah yang Engkau pikulkan di bahu ku…

Ya Khaliq...
Jadikanlah setiap hembusan nafasku,
Setiap kelipan mataku,
Setiap degupan jantungku,
Setiap helaian rambutku,
Setiap bait perkataanku,
Setiap hayunan tanganku,
Setiap langkah kakiku
Dan setiap titisan darahku,
Hanyalah untuk Mu…

Sebelum tiba ajalku,
Ingin ku merayu kepada Mu,
Bukakanlah pintu hati insan di sekelilingku,
untuk mengampuni dosa-dosaku terhadap diri mereka,
Lancarkanlah lidahku untuk menjawab soalan malaikat utusanMu,
Luaskanlah dan terangilah tempat pembaringanku,
Meriahkanlah pusaraku dengan ayat-ayat suci Mu,
Permudahkanlah perjalanan ku di alam seterusnya...

Curahkanlah redha Mu terhadapku sepanjang hayatku
Dan izinkanlah aku untuk mengadapmu Di dalam Jannah yang serba indah...

Dan esok, Andainya aku tidak bernafas lagi,
Sampaikanlah ucapan selamat tinggalku kepada insan yang ku sayangi,
Bimbinglah mereka sepertimana Engkau telah sudi membimbing diri ini,
Agar dapat ku bertemu dengan mereka lagi,
Di pertemuan yang hakiki,
Di dalam syurga yang kekal abadi...

Mengingat Allah Sebelum Mulai Bekerja

Hanya 1 Minit Mengingat Allah sebelum mulai bekerja
Langkah 1:-
Sebutlah dengan sepenuh hati dan lidah yang fasih:
* * SUBHANA'LLAH
* * ALHAMDULI'LLAH
* * LA I LAHA ILLA'LLAH
* * ALLAHU AKBAR
* * ASTAGHFIRU'LLAH
* * LA ILAHA ILLA'LLAH, MUHAMMADUN RASULU'LLAH
* * ALLAHUMMA SALLI WA SALLIM WABARIK 'ALASAYYIDINA MUHAMMAD WA AALIHI WA
SAHBIH AJMA'EEN
Langkah 2:-
Hayatilah sedalamnya akan makna ayat demi ayat, perkataaan demi perkataan




Salam Perkenalan

Salam to all.....
Blog ini dibukakan kepada sesiapa sahaja yang sudi untuk melayari nya......